Mempelajari Bacaan Tahiyat Awal dan Akhir sesuai ajaran agama Islam. bacaan tahiyat akhir, bacaan tahiyat awal, sesuai sunnah,pendek, dan artinya, latin, yang wajib dibaca, lengkap, betul

Mempelajari Bacaan Tahiyat Awal dan Akhir sesuai ajaran agama Islam itu wajib, karena setiap Muslim diwajibkan untuk melaksanakan sholat dan melakukan setiap bagian-bagiannya, termasuk tahiyat akhir. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Quran.

Berdasarkan Quran surat Al Baqarah ayat 45, Allah SWT berfirman agar manusia meminta pertolongan hanya kepada Allah dengan melakukan salat.

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Latin: wasta’īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn

Artinya: Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

Salah satu rukun dalam islam yang wajib dihafalkan dan diamalkan dalam ibadah wajib sehari-hari adalah rukun sholat.

Rukun sholat terdiri dari :

  1. Berdiri (Untuk yang mampu)
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat
  4. Rukuk dengan tuma’ninah
  5. Iktidal dengan tuma’ninah
  6. Sujud dua kali dengan tuma’ninah
  7. Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
  8. Duduk dan membaca bacaan tahiyat akhir
  9. Membaca sholawat nabi pada bacaan tahiyat akhir
  10. Mengucapkan salam
  11. Tertib dengan melakukan rukun secara berurutan

Dalam salah satu hadist menunjukkan bahwa tasyahud akhir hukumnya adalah wajib dan merupakan salah satu rukun shalat.

Para ulama berpendapat bahwa duduk tasyahud akhir merupakan rukun sholat.

Imam An Nawawi berkata :

فمِن المجمَع عليه: النيَّة، والقعودُ في التشهُّد الأخير

Artinya :

“Diantara kesepakatan ulama, niat dan duduk tasyahud akhir (adalah rukun sholat).” (Syarah Shahih Muslim).

Tahiyat akhir merupakan salah satu rukun sholat dan wajib untuk dikerjakan. Jika tidak lengkap bacaannya, bisa dipastikan bahwa sholat yang dilakukan kurang sempurna.

Tasyahud Akhir atau Tahiyat Akhir adalah bacaan yang dibaca paling akhir di dalam sholat. Doa ini dilantunkan setelah sujud paling terakhir dalam posisi duduk tasyahud akhir atau duduk tawarruk.

Doa ini mengandung kisah yang mendalam, doa untuk memuja Allah, dan pujian untuk nabi Muhammad.

Bacaan tahiyat akhir mengandung beberapa nilai sejarah seperti kisah pertemuan nabi Muhammad dan Allah, munculnya nama nabi Ibrahim dan lain sebagainya.

Berikut Doa Bacaan Tahiyat Akhir

1. Pengertian

Tahiyat akhir merupakan tasyahud yang akan mengakhiri sholat, sebelum salam. Pada dasarnya, bacaan tahiyat akhir sama dengan tahiyat awal, seperti tahiyat, syahadat, dan shalawat. Hanya saja, ada tambahan bacaan, yakni doa-doa lain untuk kebaikan seseorang di dunia dan di akhirat.

2. Bacaan Tahiyat Akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Latin: At Tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. As Salaamu’Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, Assalaamu’Alaina Wa’Alaa Ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah.

Allaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim. Wabaarik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, Fil’Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid.

Artinya: Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.

3. Doa Tahiyat Akhir

Sejumlah ulama membolehkan melantunkan doa setelah membaca sholawat Nabi saat tahiyat akhir. Ulama mahdzab Hanafiyah berpendapat, doa yang dibaca adalah doa yang ma’tsur.

Sementara ulama mahdzab lain membolehkan membaca doa selain yang ma’tsur. “Boleh saja berdoa dengan doa apa saja yang berkaitan dengan kebaikan dunia dan akhirat, tetapi doa yang ma’tsur lebih afdhol,” kata Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid 2.

Doa yang dibacakan dalam tahiyat akhir berdasarkan hadist riwayat Bukhari, dari Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW, bahwa Rasulullah dalam sholatnya membaca doa,


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ . اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-masih Dajjal. Aku juga berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan kerugian.”

Terakhir, doa setelah tahiyat akhir juga diriwayatkan dalam hadist riwayat Abu Dawud, Ali bin Abu Thalib berkata, apabila Nabi selesai salam salat, beliau membaca doa,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, ampuni lah dosaku yang aku lewatkan dan yang aku akhirkan, apa yang aku rahasiakan dan yang kutampakkan, yang aku lakukan secara berlebihan, serta apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkau maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”

Tata Cara Tahiyat Akhir

Setiap gerakan sholat memiliki aturan gerakan dan doa yang spesifik. Setiap aturannya harus ditaati supaya sholat yang dikerjakan sah dan sempurna.

Berikut ini adalah beberapa tata cara tahiyat akhir sesuai hadist yaitu :

1. Duduk Tasyahud Akhir dengan Duduk Tawarruk

Setelah melakukan sujud terakhir dalam sholat, Anda memasuki gerakan duduk tasyahud akhir. Caranya adalah dengan duduk tawarruk.

Bacaan Tahiyat Awal dan Akhir

Duduk tawarruk adalah duduk dengan posisi kedua kaki ditekuk ke arah kanan. Posisinya menyimpang ke kanan dari arah pinggang.

Kaki kiri berada di bawah kaki kanan dan telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke kiblat.

2. Isyarat Jari

Ada tiga macam cara meletakkan tangan yaitu :

  • Tangan ditempelkan sepenuhnya di lutut dengan posisi separuh telapak tangan ada di atas paha dan separuh telapak tangan memegang lutut. Pada posisi ini, Anda bisa mengangkat jari telunjuk sebagai isyarat jari secara langsung tanpa menggenggam tangan.
  • Tangan menggenggam dan diletakkan diatas lutut. Ketika sampai pada bacaan isyarat jari, Anda bisa mengangkat jari telunjuk secara langsung.
  • Tangan membentuk isyarat separuh genggaman yaitu ujung jari tengah dan jempol bertemu sedangkan jari telunjuk menunjuk ke depan. Pada posisi ini, jari telunjuk bisa digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah.

3. Membaca Bacaan Tahiyat Akhir

Setelah dirasa posisi kaki dan tangan telah duduk sesuai dengan ketentuan yaitu dengan duduk tawarruk.

Selanjutnya Anda bisa mulai membaca doa tahiyat akhir yaitu yang berisi tiga bagian diantaranya doa tahiyat awal, kalimat syahadat dan sholawat atas nabi Muhammad dan nabi Ibrahim.

Hikmah dan Cerita di Balik Bacaan Tahiyat Akhir

Mungkin Anda sudah mengenal sejak kecil bagaimana bacaan tahiyat akhir karena sudah dipraktekkan sehari-hari.

Namun, barangkali ada yang belum mengetahui sekelumit kisah dibalik bacaan tersebut. Berikut ini adalah beberapa kisah dan asal-usul bacaan doa tahiyat akhir yaitu :

1. Pertemuan Allah dan Nabi Muhammad

Pernahkah Anda mendengar tentang peristiwa Isra’ Mi’raj?

Peristiwa ini merupakan salah satu mukjizat yang dialami oleh nabi Muhammad. Hingga saat ini peristiwa Isra’ dan Mi’raj masih menjadi hari yang selalu di kenang oleh umat islam di seluruh dunia.

Dalam satu malam, nabi Muhammad melakukan perjalanan panjang dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian dilanjutkan ke langit.

Peristiwa ini juga merupakan peristiwa turunnya perintah sholat 5 waktu yang kita lakukan sehari-hari.

Dalam Perjalanan ini, Nabi Muhammad berkesempatan menemui Allah dan melakukan percakapan. Percakapan ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat.

Beberapa kalimat pembuka percakapan yaitu ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian dari nabi Muhammad untuk Allah.

Jawaban Allah untuk menyapa nabi dan doa para malaikat melihat peristiwa itu terjadi, terangkum jadi satu di dalam bacaan tahiyat akhir.

Jika Anda memahami dengan mendalam makna doa tersebut, Anda akan melihat bagaimana Allah menghormati nabi dan nabi memuja Allah.

2. Kisah Munculnya Nama Nabi Ibrahim dalam Bacaan Tahiyat Akhir

Mengapa nama Nabi Ibrahim muncul di dalam bacaan sholat sedangkan ada banyak nabi lain yang juga diutus oleh Allah?

Kisah ini berawal dari awal penciptaan nabi Adam. Nabi Adam mendengar tentang sosok mulia yaitu nabi Muhammad melalui kalimat syahadat yang dia ucapkan.

Nabi Adam bertanya, siapakah sosok ini sehingga Allah memuliakannya dalam kalimat suci syahada?

Allah menjawab bahwa Muhammad adalah nabi akhir jaman, rasul terakhir dan sekaligus nabi dan rasul penutup.

Nabi Muhammad merupakan rasul paling mulia diantara semua nabi dan rasul, umatnya juga merupakan umat yang dimuliakan oleh Allah.

Mendengar jawaban tersebut, nabi Adam kemudian memohon kepada Allah untuk dijadikan umat nabi Muhammad saja.

Akan tetapi Allah menolaknya. Begitu juga seterusnya hingga nabi Musa dan nabi Ibrahim. Allah menolak keinginan mereka untuk dijadikan umat nabi Muhammad.

Namun, Allah berjanji pada nabi Ibrahim bahwa nabi Muhammad akan terlahir dari garis keturunannya. Sejak saat itu, nama nabi Ibrahim turut disebutkan dalam doa tahiyat akhir.

Demikian ulasan tentang bacaan tahiyat akhir yang merupakan syarat wajib dalam sholat. Jadi doa ini harus dikerjakan. Semoga dengan ulasan ini, bisa menambah pengetahuan dan kekhusyukan Anda dalam melaksanakan perintah sholat.

sumber : detik wisatanawabai

Share:

Kareem Rijal

Penulis Negeri di Atas Air, mewarnai langit Nusantara. Membasahi dataran Cinta terlarang.